Halaman
HUBUNGAN SOSIAL
Manusia adalah makhluk yang unik, selain
sebagai makhluk individu, manusia juga
termasuk makhluk sosial. Tingkah laku manusia
sebagai makhluk individu berbeda
dengan tingkah laku manusia se-
bagaimana makhluk sosial. T ing-
kah laku manusia sebagai makhluk
sosial sangat dipengaruhi oleh
lingkungan sosialnya.
Sebagai makhluk sosial,
manusia tidak bisa hidup sendiri
tanpa orang lain. Oleh karena
itulah manusia perlu menjalin
hubungan dengan orang lain.
Dalam berhubungan dengan orang
lain, terdapat ciri resiprokal (timbal
balik). Hubungan tersebut bisa
saling menguntungkan, bahkan
bisa merugikan, ter gantung dari
konteks hubungan tersebut.
Sumber:
Ensiklopedi Umum untuk Pelajar
, 2005
Analisa Kuis
Dalam kehidupan ini tak ubahnya seperti
bermain sepak bola, untuk mencapai
keberhasilan haruslah pandai mengatur
strategi dalam menjalin kerja sama dengan
pemain lain dalam timnya. Demikian pula
dalam kehidupan ini, sebagai makhluk sosial
manusia memerlukan orang lain. Untuk
mewujudkan hal itu, maka seseorang harus
mampu menjalin hubungan sosial dengan
orang lain demi tercapainya suatu
kebutuhan.
Dalam bermain bola selain ada teman, ada
pula lawan. Demikian halnya dalam upaya
menjalin hubungan sosial di tengah
kehidupan masyarakat, meskipun tidak
bermaksud mencari lawan, namun tidak
selalu hubungan sosial yang terjalin berakhir
menjadi sebuah persahabatan yang menye-
nangkan, tapi ada kalanya justru membuah-
kan permusuhan yang meresahkan. Mengapa
hal itu bisa terjadi? Coba analisalah hal ter-
sebut, agar kalian makin tertarik mempelajari
materi berikut secara keseluruhan.
Galeri Pengetahuan Sosial 2
236
Peta Konsep
Hubungan Sosial
Dampak
Faktor Pendorong
Assosiatif
Dissosiatif
Meli
p
uti
Hubungan Sosial
237
A. PENGERTIAN HUBUNGAN SOSIAL
Pada pelajaran kelas 7, kalian tentu sudah memahami berbagai
bentuk interaksi sosial, bukan? Dan untuk mengingatkan kembali
serta memperluas pengetahuan dan pendalaman pemahaman
konsepmu, berikut akan kita pelajari mengenai hubungan sosial.
Lalu apa yang dimaksud hubungan sosial itu? Pengertian
hubungan sosial menunjukkan adanya interaksi antarmanusia.
Menurut Gillin dan Gillin, hubungan sosial adalah hubungan yang
dinamis yang menyangkut hubungan antarindividu, antarkelompok,
dan antarorang dengan kelompok.
Proses hubungan sosial dapat terjadi secara langsung dengan
tatap muka maupun secara tidak langsung atau menggunakan
media, misalnya telepon, televisi, radio, surat menyurat, dan lain-
lain. Proses hubungan sosial akan terjadi pada saat ada dua individu
atau lebih yang saling mengadakan kontak sosial maupun komu-
nikasi.
1. Syarat-syarat Terjadinya Hubungan Sosial
Syarat-syarat terjadinya hubungan sosial meliputi:
a. Kontak sosial
Pengertian kontak berasal dari bahasa Latin, yaitu
cun
atau
cum
yang berarti bersama, dan
tango
yang berarti menyentuh.
Jadi, secara harfiah istilah kontak artinya bersama-sama menyen-
tuh. Dengan demikian, secara fisik suatu kontak akan terjadi apabila
terjadi hubungan badaniah.
Namun, dalam gejala sosial pengertian kontak sosial tidak
hanya terbatas pada terjalinnya suatu hubungan secara fisik saja.
Ketika kita berteriak memanggil teman yang ada di seberang jalan,
atau ketika kita sedang menulis atau membaca
sms
dari orang lain,
berarti sudah terjadi kontak sosial. Bahkan kemajuan teknologi
juga telah mengubah pengertian kontak sosial, di mana kontak sosial
tidak harus terjadi melalui sentuhan fisik.
1)
Berdasarkan proses berlangsungnya
, kontak sosial dapat
dibedakan menjadi dua yakni :
a)
Kontak primer
, terjadi secara langsung bertatapan muka,
baik melalui persentuhan fisik maupun tidak, misalnya
berjabat tangan, berbicara, bahasa isyarat, tersenyum.
b)
Kontak sekunder
, terjadi secara tidak langsung menggu-
nakan media tertentu, misalnya melalui TV, telepon, dan
lain-lain.
Aktivitas Mandiri
Untuk menambah
pemahaman kalian,
berdasarkan uraian
singkat tersebut,
bagaimanakah
pengertian hubungan
sosial menurut
pendapat kalian?
Kemukakan dalam
diskusi kelas.
Sumber:
Ensiklopedi Umum
untuk Pelajar
, 2005
Gambar 14.1
Kontak sosial
dapat berlangsung melalui
berbagai cara, baik langsung
maupun tidak langsung.
Galeri Pengetahuan Sosial 2
238
2)
Berdasarkan jumlah individu yang terlibat di dalamnya
,
kontak sosial dapat dibedakan:
a)
Kontak antarindividu
. Contohnya: kontak antara guru
dengan guru, antara penjual dengan pembeli, dan lain-lain.
b)
Kontak antarkelompok
. Contohnya pertandingan sepak
bola yang mempertemukan dua tim sepak bola, pertan-
dingan voli, perlombaan cerdas cermat, dan lain-lain.
c)
Kontak antara individu dengan kelompok
. Contohnya
guru sedang mengajar murid-muridnya, penceramah
dengan peserta seminar, dan lain-lain.
b. Komunikasi
Komunikasi adalah adanya tanggapan atau reaksi seseorang
terhadap suatu tindakan tertentu dari orang lain. Dalam hal ini
komunikasi terjadi setelah adanya kontak sosial. Namun, belum
tentu terjadinya kontak sosial berlanjut pada komunikasi. Ketika
kalian melemparkan senyuman kepada seseorang dan orang
tersebut tidak menanggapi sama sekali, hal tersebut menunjukkan
bahwa kontak sosial tidak menghasilkan komunikasi. Jadi,
komunikasi lebih menunjukkan adanya hubungan timbal balik atau
hubungan dua arah antara dua orang yang berperan sebagai
komunikator (pemberi pesan) dan penerima pesan.
Komunikasi bisa terjadi secara positif dan negatif. Komunikasi
yang positif jika individu yang saling berkomunikasi menghasilkan
bentuk kerja sama. Adapun komunikasi negatif jika individu yang
saling berkomunikasi menghasilkan bentuk pertentangan atau
permusuhan.
2. Ciri-ciri hubungan sosial
Secara ringkas hubungan sosial yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari dapat kita identifikasikan melalui ciri-ciri yang nampak
berupa:
a. Ada pelaku lebih dari satu orang.
b. Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya
tujuan tersebut dengan yang diperkirakan pelaku.
c. Ada komunikasi antarpelaku dengan memakai simbol-simbol
dalam bentuk bahasa lisan maupun bahasa isyarat.
d. Ada dimensi waktu (masa lalu, sekarang, dan masa datang)
yang akan menentukan sikap aksi yang sedang berlangsung.
Serasi
(Serba-serbi Sosial)
Komunikasi dapat
berdampak positif, jika
masing-masing dapat
menafsirkan apa yang
dimaksud. Tetapi
komunikasi juga bisa
berdampak tidak baik,
jika salah satu pihak
tidak dapat menafsirkan
maksud pihak lain.
Aktivitas Mandiri
Untuk menambah
pemahaman kalian,
lakukan pengamatan
dalam kehidupan di
sekolah, tunjukkan
contoh-contoh kontak
sosial dan komunikasi.
Kemukakan pendapat
kalian dalam diskusi
kelas.
Hubungan Sosial
239
B. BENTUK-BENTUK HUBUNGAN SOSIAL
Menurut Gillin dan Gillin, terjalinnya sebuah hubungan sosial
dapat dibedakan menjadi 2, yaitu proses sosial assosiatif dan proses
sosial dissosiatif.
1. Proses Sosial Assosiatif
Terjalinnya hubungan sosial yang mengarah pada bentuk
jalinan sosial yang erat, saling membutuhkan, dan terbentuk suatu
kerja sama merupakan proses sosial assosiatif. Melalui proses
assosiatif terjadi kecenderungan terjalinnya kesatuan dan mening-
katnya solidaritas anggota kelompok.
Proses assosiatif dapat berbentuk akomodasi, kerja sama,
dan asimilasi.
a. Akomodasi
Akomodasi adalah suatu proses di mana orang perorang atau
kelompok manusia yang mula-mula saling bertentangan, kemudian
saling menyesuaikan diri untuk mengatasi kekurangan-kekurangan.
Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan
pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan, sehingga pihak
lawan tidak kehilangan kepribadiannya.
Tujuan akomodasi, antara lain:
1) Mengurangi pertentangan antara orang perorang maupun
kelompok sebagai akibat perbedaan paham.
2) Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara
waktu.
3) Memungkinkan kerja sama antarindividu atau kelompok sosial.
4) Mengupayakan peleburan antara kelompok sosial yang
berbeda.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak cara untuk melakukan
akomodasi agar suatu hubungan sosial yang semula diliputi
ketegangan dapat berubah menjadi bentuk hubungan sosial yang
menyenangkan.Beberapa bentuk-bentuk akomodasi yang dapat
kita temukan antara lain:
1)
Arbitrasi (Arbitration)
Arbitrasi adalah penyelesaian suatu perkara atau upaya
untuk mengurangi ketegangan dengan melibatkan pihak ketiga
yang bersifat netral.
2)
Ajudikasi
Banyak kasus dapat diselesaikan secara damai di meja
pengadilan. Cara mendamaikan masalah melalui pengadilan
tersebut disebut ajudikasi.
Sumber:
Ensiklopedi Umum
untuk Pelajar,
2005
Gambar 14.2
Persidangan
merupakan salah satu proses
yang harus dilalui dalam
penyelesaian perkara secara
ajudikasi.
Galeri Pengetahuan Sosial 2
240
3)
Toleransi
Toleransi merupakan bentuk sikap yang muncul secara
tidak sadar dan tanpa direncanakan yang berupa memaklumi
keadaan orang lain sehingga terhindar dari perselisihan.
Misalnya saat sedang asyik bermain musik, tiba- tiba tetangga
sebelah meninggal dunia, secara spontan orang yang sedang
bermain musik menghentikan permainannya.
Pada hakikatnya toleransi merupakan sikap saling
menghargai dan menghormati orang lain, sehingga terjalin
hubungan sosial yang menenteramkan.
4)
Stalemate
Pasca Perang Dunia II berakhir dan sebelum negara Uni
Sovyet runtuh, di dunia terdapat dua negara adikuasa, yakni
Uni Sovyet dan Amerika Serikat. Mereka dikenal sebagai
negara
super power
yang saling bersaing untuk mengungguli
kekuatan masing- masing. Namun, karena kekuatan mereka
seimbang, mereka justru tidak terlibat dalam perang terbuka,
sehingga lebih dikenal sebagai perang dingin (
cold war
).
Mereka dalam keadaan diam tidak saling bertikai karena
kekuatan mereka seimbang, keadan ini disebut
stalemate
.
5)
Mediasi
Penyelesaian permasalahan yang terjadi antara dua
individu atau kelompok sosial kadang dapat diselesaikan dengan
bantuan pihak ketiga. Misalnya ketegangan yang terus-menerus
terjadi antara pemerintah RI dengan GAM (Gerakan Aceh
Merdeka) akhirnya dapat diselesaikan secara damai setelah
melibatkan pihak ketiga, yakni negara Swedia yang
memberikan fasilitas bagi terselenggaranya pertemuan antara
perwakilan dua kelompok tersebut untuk saling menjalin
kesepakatan damai. Upaya perdamaian yang demikian ini
disebut mediasi.
Sepintas pengertian mediasi mirip dengan arbitrasi. Letak
perbedaannya adalah jika mediasi pihak ketiga benar-benar
pihak yang netral dan tidak berwenang memberikan keputusan
dan hanya sebatas memfasilitasi saja. Adapun pada arbitrasi
pihak ketigalah yang mendamaikan/memberikan keputusan
damai pada pihak- pihak yang bersengketa.
6)
Coercion
Coercion
merupakan cara akomodasi yang dilakukan
terhadap pihak yang keadaannya sangat lemah, sehingga mau
tidak mau harus tunduk pada pihak yang lebih kuat
kedudukannya dan berkuasa atas dirinya.
Aktivitas Mandiri
Untuk menambah
pemahaman konsep
kalian, kemukakan
contoh konkret bentuk
toleransi yang kalian
lakukan baik di
masyarakat luas
maupun di sekolah.
Presentasikan
pendapat kalian dalam
diskusi kelas.
Hubungan Sosial
241
Misalnya dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita melihat
suatu fenomena yang menunjukkan ketidakadilan. Misalnya
pekerja dituntut untuk segera menyelesaikan pekerjaannya,
sedangkan majikan tidak segera membayar upah yang menjadi
hak pekerja. Meskipun demikian pekerja tidak banyak melakukan
protes karena ada tekanan jika majikan tidak puas dengan hasil
kerjanya akan dikeluarkan dari pekerjaannya. Padahal mencari
pekerjaan baru bukan hal yang mudah. Pekerja terpaksa pasrah
dengan keadaan meskipun telah diperlakukan tidak adil. Hal
tersebut merupakan contoh
coercion
, yakni bentuk akomodasi
yang terjadi karena faktor paksaan.
7)
Kompromi (Compromise
)
Dalam berita kriminal yang ditayangkan di televisi,
mungkin kalian pernah melihat adanya pertikaian antara buruh
dan majikan yang masing-masing memiliki tuntutan tertentu,
sehingga terjadilah aksi unjuk rasa bahkan pemogokan kerja.
Pada umumnya pihak pengusaha menghendaki keuntungan
yang besar dengan cara menekan upah buruh seminimal mung-
kin tetapi dengan menuntut buruh untuk bekerja semaksimal
mungkin. Adapun dari pihak buruh menghendaki upah yang
pantas dengan berbagai fasilitas seperti tunjangan hari raya,
hak cuti, hak pengobatan, dan hal-hal lain yang berkaitan
dengan peningkatan kesejahteraan. Pertikaian terjadi tatkala
antara tuntutan keduanya tidak menemui suatu kata sepakat.
Penyelesaian perkara secara sepihak jelas bukan cara
yang adil, karena masing-masing sama-sama memiliki hak
untuk memperjuangkan kepentingannya. Maka cara terbaik
untuk menyelesaikan permasalahan dua kubu yang berbeda
kepentingan tetapi saling ketergantungan ini adalah melalui cara
compromise
atau kompromi, yaitu masing-masing mengurangi
tuntutannya untuk kata sepakat, sehingga perdamaian dapat
dicapai.
8
)
Konsiliasi (conciliation)
Pada umumnya, pihak-pihak yang berselisih masing-
masing memiliki keinginan-keinginan tertentu. Untuk mencapai
perdamaian dapat dilakukan melalui konsiliasi, yakni usaha
mempertemukan keinginan-keinginan pihak yang berselisih
sehingga tercapai persetujuan bersama. Misalnya untuk
menyelesaikan pertikaian antara buruh dan pengusaha dibentuk
adanya tim kerja yang terdiri dari perwakilan pihak buruh dan
pengusaha serta wakil dari pemerintah, dalam hal ini Departe-
men Tenaga Kerja untuk duduk bersama saling menyelesaikan
permasalahan bersama, sehingga tercapai suatu kesepakatan
damai.
Cinderamata
Sosial
Buatlah kliping yang
memuat tentang
penyelesaian berbagai
masalah, baik yang
menyangkut hubung-
an sosial maupun
masalah politik dengan
menggunakan berba-
gai cara akomodasi.
Kemukakan pendapat
kalian atas pilihan
kliping tersebut.
Presentasikan hasilnya
dalam diskusi kelas.
Galeri Pengetahuan Sosial 2
242
b. Kerja sama (cooperation)
Kerja sama merupakan proses sosial yang paling utama. Kerja
sama adalah suatu usaha bersama antarpribadi atau antarkelompok
manusia untuk mencapai suatu tujuan secara bersama-sama.
Menurut Charles H. Cooley, kerja sama timbul apabila orang
menyadari bahwa mereka memiliki kepentingan-kepentingan yang
sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan
dan pengendalian diri terhadap diri sendiri untuk memenuhi
kepentingan-kepentingan tersebut melalui kerja sama. Dengan
demikian, dalam kerja sama terdapat faktor penting yakni adanya
kesadaran terhadap kepentingan-kepentingan dan adanya organisasi
untuk mencapai kepentingan tersebut.
Secara ringkas faktor-faktor yang menimbulkan kerja sama
antara lain:
1) Adanya ancaman/rintangan dari luar.
2) Untuk mencari keuntungan pribadi.
3) Untuk menolong orang lain.
4) Adanya orientasi perseorangan.
Bentuk-bentuk kerja sama meliputi:
1)
Join Venture
Indonesia adalah negara yang kaya sumber daya alam.
Akan tetapi, sumber daya manusia yang ada belum mampu
mengelola kekayaan alam tersebut. Adapun di negara lain
memiliki sumber daya manusia yang berkualitas yang mampu
mengelola kekayaan alam tersebut, maka terjalinlah kerja sama
antara dua negara yang bertujuan mengelola sumber kekayaan
alam, di mana Indonesia menyediakan lahan alamnya untuk
dieksploitasi, sedangkan negara asing menyediakan tenaga ahli
yang mengerjakan proyek eksploitasi alam tersebut.
Kerja sama tersebut dikategorikan sebagai bentuk
Join
venture
yakni kerja sama dalam bentuk pengusahaan proyek-
proyek tertentu dengan perjanjian pembagian keuntungan
menurut proporsi- proporsi tertentu.
Join venture
bukan hanya
melibatkan kerja sama antarnegara, melainkan bisa beberapa
perusahaan yang ada di dalam negeri yang sama-sama
mengusahakan suatu proyek secara patungan.
2)
Kerukunan/gotong royong
Kerukunan atau gotong royong merupakan bentuk kerja
sama yang dilandasi rasa kesadaran yang tinggi sebagai anggota
masyarakat untuk sama-sama membantu kesulitan orang lain
secara iklas. Namun, seiring dengan perkembangan zaman sifat
kerukunan dalam bentuk kegotongroyongan ini sedikit demi
Sumber:
Negara dan Bangsa
,
2002
Gambar 14.3
Untuk menge-
lola sumur-sumur minyak
yang ada di lepas pantai,
Pertamina mengadakan kerja
sama
join venture
dengan
perusahaan-perusahaan asing.
Hubungan Sosial
243
sedikit mulai terkikis, karena orang banyak berpikir realistis
yang mengarah kepada kepentingan ekonomi.
Hal yang membedakan kerukunan/gotong royong dengan
bentuk kerja sama lainnya adalah bahwa dalam kerukunan/
gotong royong dilandasi oleh rasa kesadaran yang ikhlas sebagai
mahkluk sosial dan tanpa dilatarbelakangi akan pamrih
keuntungan material. Masyarakat masih tetap mempertahankan
nilai-nilai kerukunan/gotong royong melalui kegiatan kerja bakti.
3)
Bargaining
Kalian mungkin pernah mendengar berita tentang tukar
guling antara satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya
gedung sekolah di dekat pusat perbelanjaan memang sangat
tidak mendukung untuk kegiatan belajar mengajar, karena
suasananya pasti bising dan siswa tergiur untuk menghabiskan
waktu luang di pusat-pusat perbelanjaan. Maka kebijaksanaan
pun muncul, sekolah dipindahkan ke luar kota yang keadaannya
relatif sepi, jauh dari kebisingan sehingga cocok untuk belajar.
Adapun areal berdirinya gedung sekolah akan dibangun mall,
sehingga terjadilah tukar guling antara pengusaha mall dengan
pemerintah. Pengusaha memperoleh tempat usaha yang
strategis, sedangkan pemerintah memperoleh tempat yang
sesuai untuk belajar. Proses tukar guling inilah sebagai contoh
kerja sama yang disebut
bargaining
.
Jadi,
bargaining
merupakan proses kerja sama dalam
bentuk perjanjian pertukaran barang dan jasa antara dua
organisasi/lembaga.
4)
Cooperation
Cooperation
merupakan bentuk kerja sama yang
dilakukan dengan cara menerima unsur-unsur baru dalam
kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi
sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegun-
cangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan. Misalnya
untuk meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah mengganti
model kurikulum yang lama dengan menerapkan sistem
kurikulum baru.
Demikian halnya suatu perusahaan yang menunjukkan
tanda-tanda kemunduran melakukan pembaharuan-pemba-
haruan dalam sistem pengelolaannya, sehingga dapat membe-
nahi kondisi perusahaan untuk meraih kembali kejayaan.
5)
Koalisi (coalition)
Pada masa mendekati pemilu, pada umumnya partai-
partai politik saling berusaha untuk menggalang kekuatan agar
Sumber:Radar Solo
,
25 Maret
2008
Gambar 14.4
Gotong royong
membangun rumah
merupakan contoh kerja sama
yang berbentuk kerukunan.
Galeri Pengetahuan Sosial 2
244
dapat merebut kemenangan. Salah satu upaya yang dilakukan
untuk meraih kemenangan adalah dengan melakukan koalisi
yakni menggabungkan dua organisasi atau lebih yang mempu-
nyai tujuan-tujuan yang sama.
c. Asimilasi
Asimilasi adalah proses sosial yang timbul apabila kelompok
masyarakat dengan latar belakang kehidupan yang berbeda saling
bergaul secara interaktif dalam jangka waktu yang lama. Akibat
dari asimilasi adalah kebudayaan asli akan berubah sifat dan
wujudnya membentuk kebudayaan baru yang merupakan penyatuan
kebudayaan dan masyarakat dengan tidak membedakan antara
masyarakat lama dengan masyarakat baru. Dalam proses asimilasi
mereka mengidentifikasikan diri dengan kepentingan dan tujuan
kelompok. Apabila ada 2 kelompok mengadakan asimilasi, maka
batas antarkelompok akan hilang.
Syarat-syarat timbulnya asimilasi:
1) Kebudayaan dari masing-masing kelompok berubah dan saling
menyesuaikan diri.
2) Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaan.
3) Orang perorang sebagai kelompok saling bergaul dalam waktu
yang lama.
Faktor-faktor yang memengaruhi asimilasi antara lain:
1) Toleransi.
2) Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi.
3) Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya.
4) Sikap terbuka dari orang yang berkuasa dalam masyarakat.
5) Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.
6) Perkawinan campuran.
7) Adanya musuh bersama dari luar.
2. Proses Sosial Dissosiatif
Hubungan sosial yang berakhir dengan permusuhan atau
pertikaian merupakan salah satu bentuk hubungan dissosiatif.
Proses dissosiatif disebut juga “
opositional proceses”,
yaitu proses
sosial yang cenderung membawa kelompok ke arah perpecahan
dan merenggangkan solidaritas kelompok.
Proses dissosiatif ada 3 bentuk, yaitu persaingan, pertentang-
an, dan kontravensi.
a. Persaingan/kompetisi
Persaingan adalah proses sosial di mana individu atau
kelompok-kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan
Ajang Curah
Pendapat
Untuk menambah
pemahaman, diskusi-
kanlah dengan kelom-
pok belajar kalian me-
ngenai proses asimilasi
yang berlangsung
dalam kehidupan
masyarakat. Kemuka-
kan pendapat kalian
untuk dipresentasikan
dalam diskusi kelas.
Hubungan Sosial
245
melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu
menjadi pusat perhatian umum tanpa menggunakan ancaman atau
kekerasan.
Persaingan mempunyai 2 tipe, yaitu persaingan yang bersifat
pribadi dan yang bersifat kelompok.
1)
Persaingan bersifat pribadi (rivalry)
Dalam sebuah organisasi sering terjadi persaingan yang
bersifat pribadi baik secara terbuka maupun secara tersembunyi
(diam-diam) untuk memperebutkan kedudukan tertentu. Demi-
kian pula di lingkungan sekolah, setiap siswa bersaing ketat
untuk meraih peringkat tertinggi dalam perolehan nilai rapor.
Persaingan pribadi yang berlangsung secara sehat dapat
meningkatkan motivasi seseorang untuk meraih prestasi
semaksimal mungkin. Namun, jika persaingan dilakukan secara
tidak sehat yang terjadi adalah permusuhan, sehingga hubungan
sosial menjadi tidak harmonis.
2)
Persaingan bersifat kelompok
Persaingan bukan hanya terjadi antarindividu melainkan
bisa juga terjadi antarkelompok. Misalnya perusahaan-perusa-
haan sejenis saling bersaing untuk memperebutkan wilayah
pemasaran seluas-luasnya.
Terjadinya persaingan dalam kehidupan masyarakat akan
mengakibatkan :
1) Timbulnya solidaritas kelompok, sehingga rasa setia kawan
meningkat.
2) Timbulnya perubahan sikap baik positif maupun negatif.
3) Kerusakan atau hilangnya harta benda maupun nyawa jika
terjadi benturan fisik.
4) Terjadinya negoisasi di antara pihak-pihak yang bertikai.
b. Pertentangan/konflik
Persaingan yang makin ketat dalam kehidupan masyarakat
menyebabkan munculnya pertentangan atau konflik, baik yang
berlangsung antarindividu maupun antarkelompok sosial.
Pertentangan terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan pada
sikap pribadi, di antaranya adalah sebagai berikut.
1)
Perbedaan antarindividu
Setiap individu memiliki sifat khas yang berbeda dengan
individu lainnya. Bahkan dalam satu keluarga sekandung pun
tidak menutup kemungkinan terdapat perbedaan sifat atau
karakter. Adanya perbedaan sifat inilah yang sering memicu
terjadinya konflik atau pertentangan. Apalagi jika masing-
Aktivitas Mandiri
Untuk menambah
pemahaman kalian,
lakukan pengamatan
terhadap kehidupan
para warga di daerah
pemukiman kalian.
Tunjukkan contoh
konkret adanya
persaingan dalam
kehidupan bermasya-
rakat. Kemukakan
pendapat kalian
mengenai hal itu dan
presentasikan dalam
diskusi kelas.
Aktivitas Mandiri
Bacalah artikel-artikel
di koran atau majalah
tentang konflik yang
terjadi di Indonesia
akhir-akhir ini. Kemudi-
an analisalah hal-hal
berikut.
1. Secara sosial, apa
akibat yang
ditimbulkan dari
konflik tersebut?
2. Bagaimana dampak
konflik tersebut
terhadap kehidup-
an masyarakat?
Kumpulkan hasil kerja
kalian pada bapak/ibu
guru untuk mendapat
penilaian.
Galeri Pengetahuan Sosial 2
246
masing merasa paling benar dan tidak ada yang mau mengalah.
Perbedaan individu ini bisa menyangkut masalah perbedaan
pandangan, prinsip, tujuan hidup, dan cara yang ditempuh untuk
mencapai tujuan.
2)
Perbedaan antarkebudayaan
Masing-masing suku bangsa atau kelompok masyarakat
memiliki kebudayaan yang khas. Kebudayaan masyarakat
pedesaan berbeda dengan masyarakat perkotaan. Demikian
pula kebudayaan daerah kota yang satu dengan daerah kota
yang lain. Perbedaan kebudayaan ini memungkinkan terjadinya
pertentangan. Apalagi jika masing-masing kelompok sosial atau
suku bangsa memiliki sikap chauvinisme yang kuat. Sikap
chauvinisme adalah sikap mengagung-agungkan kebudayaan
sendiri dan memandang rendah kebudayaan lainnya. Paham
chauvinisme inilah yang mendorong munculnya solidaritas
in
group
yang mengarah pada fanatisme kelompok.
3)
Perbedaan antarkepentingan
Setiap individu atau kelompok sosial kadangkala memiliki
kepentingan yang berbeda- beda. Perbedaan kepentingan inilah
yang memicu terjadinya pertentangan atau konflik. Misalnya
perbedaan kepentingan antara buruh dan majikan dalam hal
upah. Jika buruh menginginkan upah yang tinggi, sedangkan
pengusaha pada umumnya menghendaki upah yang relatif
rendah untuk menigkatkan keuntungan.
Benturan kepentingan dua kelompok sosial merupakan
salah satu penyebab terjadinya pertentangan.
4)
Terjadinya perubahan sosial
Perubahan yang cepat dalam kehidupan masyarakat akan
menyebabkan pergeseran nilai-nilai yang mengakibatkan
guncangan-guncangan dalam masyarakat. Dengan adanya hal-
hal baru, masyarakat akan terbelah menjadi dua kelompok,
yakni kelompok yang pro dan kelompok yang kontra. Pada
umumnya golongan tua cenderung akan mempertahankan nilai-
nilai dan norma sosial yang sudah ada, sedangkan golongan
muda cenderung meninggalkan nilai-nilai dan norma lama
diganti dengan nilai dan norma baru yang dianggap lebih
mewakili aspirasi mereka.
c. Kontravensi
Kontravensi merupakan bentuk proses sosial yang berada di
antara persaingan dan pertentangan. Kontravensi menunjukkan
suatu sikap yang mengarah kepada ketidaksenangan.
Sumber:
Jawa Pos,
2 April
2008
Gambar 14.5
Unjuk rasa
buruh menuntut kenaikan
upah.
Cinderamata
Sosial
Buatlah kliping yang
memuat tentang
pertentangan/konflik
yang terjadi di tengah
kehidupan masyarakat.
Kemukakan pendapat
kalian mengenai hal
itu. Presentasikan
hasilnya dalam diskusi
kelas.
Hubungan Sosial
247
Bentuk-bentuk kontravensi antara lain:
1)
Kontravensi intensif
, misalnya penghasutan, desas-desus, dan
mengecewakan pihak lain.
2)
Kontravensi rahasia
, misalnya berkhianat, membuka rahasia
orang lain di muka umum.
3)
Kontravensi taktis
, misalnya intimidasi, provokasi, membi-
ngungkan lawan, dan sebagainya.
4)
Kontravensi umum
, misalnya mengacau pihak lain, berbuat
kekerasan, dan sebagainya
5)
Kontravensi sederhana
, misalnya mencaci maki, memfitnah,
dan sebagainya.
Adapun tipe-tipe kontravensi meliputi:
1)
Kontravensi jenis kelamin
, misalnya perbedaan pendapat
antara kaum perempuan dengan kaum laki-laki.
2)
Kontravensi parlementer
, misalnya masalah kelompok mayo-
ritas dengan minoritas.
3)
Kontravensi generasi masyarakat
, misalnya perbedaan
pendapat antara golongan tua dan muda.
Rangkuman
Hubungan sosial adalah hubungan yang
dinamis yang menyangkut hubungan
antarindividu, antarkelompok, dan antar-
orang dengan kelompok.
Hubungan sosial akan berlangsung jika
terjadi adanya kontak sosial dan ko-
munikasi.
Ciri-ciri terjalinnya hubungan sosial
antara lain:
–
Ada pelaku lebih dari satu orang.
–
Ada tujuan-tujuan tertentu.
–
Ada komunikasi antarpelaku de-
ngan memakai simbol-simbol dalam
bentuk bahasa lisan maupun bahasa
isyarat.
–
Ada dimensi waktu (masa lalu, se-
karang dan masa datang).
Hubungan sosial dapat dibedakan men-
jadi 2, yaitu proses sosial assosiatif dan
proses sosial dissosiatif.
Proses assosiatif dapat berbentuk ako-
modasi, kerja sama, dan asimilasi.
Proses dissosiatif ada 3 bentuk, yaitu
persaingan, pertentangan, dan kontra-
vensi.
Terjadinya proses sosial assosiatif dan
dissosiatif masing-masing membawa
dampak dalam kehidupan.
Galeri Pengetahuan Sosial 2
248
Ayo Belajar
Aspek: Kognitif
Kerjakan soal-soal berikut di buku tugasmu.
A. Ayo, pilih jawaban yang paling tepat sesuai dengan materi
Hubungan Sosial, untuk mengevaluasi daya serap
materimu.
Petikan Ilmu
(Refleksi Diri)
Dengan mempelajari Hubungan Sosial, kita
menjadi makin tahu bahwa hidup manusia
tidak bisa terlepas dari orang lain. Dalam
kehidupan sehari-hari senantiasa
berhubungan dengan orang lain. Baik dalam
kegiatan kemasyarakatan, pergaulan, peker-
jaan, maupun kegiatan-kegiatan lainnya.
Di samping itu kita juga tahu bahwa dalam
hubungan sosial terdapat hubungan yang
assosiatif dan dissosiatif. Dengan demikian,
kita bisa menentukan hubungan sosial yang
mana yang harus kita jalani. Kita juga bisa
menentukan bentuk hubungan mana yang
harus kita kembangkan dan bentuk
hubungan mana yang harus kita perbaiki
atau bahkan kita tinggalkan.
Keberhasilan dalam menjalin hubungan
sosial sangat tergantung dari proses
penyesuaian diri yang kita lakukan. Jika
diibaratkan “di mana bumi dipijak, di situ
langit dijunjung”. Pepatah tersebut
mengisyaratkan bahwa di mana pun
manusia berada hendaknya dapat
menyesuaikan diri dengan norma dan nilai
yang berlaku di daerah tersebut. Dengan
demikian akan dapat menjalin hubungan
dengan orang-orang di daerah tersebut
secara baik.
Mengingat bahwa manusia sebagai makhluk
sosial yang tidak bisa hidup tanpa orang
lain, maka sudah sewajarnyalah kita harus
mampu menjalin hubungan sosial secara
baik dan melakukan kerja sama dalam
kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan,
seperti kerja bakti, kegiatan kepemudaan,
membantu tetangga yang punya kerja, dan
lain-lain. Sudahkah kalian berbuat
demikian? Jika sudah kembangkan dan
tingkatkanlah terus.
Namun jika belum, mulailah dari sekarang.
1. Hubungan sosial terjadi jika terdapat
unsur berikut ini,
kecuali
....
a. komunikasi
b. adanya tujuan
c. pertemuan dua individu atau lebih
d. adanya peristiwa menarik
2. Pertandingan sepak bola antara dua
kesebelasan menunjukkan bentuk hu-
bungan sosial ....
a. kelompok dengan kelompok
b. individu dengan individu
c . individu dengan kelompok
d. kelompok dengan individu
3. Berikut yang
bukan
menunjukkan
wujud interaksi sosial adalah ....
a. saling mencibir
b. berjabatan tangan
c. saling mengejek
d. berteriak- teriak
4. Upaya untuk mencapai penyelesaian
dari suatu konflik disebut ....
a. kooperasi
b. akomodasi
c. kontravensi
d. persaingan/kompetisi
Hubungan Sosial
249
8. Upaya untuk meredakan konflik antar-
masyarakat dengan melakukan pe-
nyesuaian perbedaan di segala bidang
dinamakan ....
a. ajudikasi
c. akomodasi
b. asimilasi
d. adaptasi
9. Tuntutan masyarakat kepada peme-
rintah untuk mengadakan reformasi di
segala bidang karena menganggap
bahwa kebijakan pemerintah sudah
tak sesuai lagi dengan tuntutan zaman,
merupakan bentuk konflik ....
a. antarkepentingan
b. antarinstitusi
c. antargenerasi
d. antarindividu
10. Suatu bentuk perdebatan dalam proses
perjanjian pada pihak-pihak yang
saling bertikai sering disebut sebagai
....
a . kooptasi
c . rekonsiliasi
b. kompromi
d. koersi
5. Perbedaan pendapat merupakan pe-
nyebab terjadinya ....
a. adaptasi
c. akomodasi
b. kontravensi
d identifikasi
6. Gelombang unjuk rasa yang dilakukan
oleh karyawan perusahaan swasta
yang terkena pemutusan hubungan
kerja (PHK) besar-besaran menuntut
agar pihak perusahaan menyediakan
tempat kerja baru bagi mereka. Hal
tersebut merupakan bentuk konflik ....
a . antarindividu
c . antarkelompok
b. antarkelas
d. antarins
titusi
7. Penyelesaian konflik antara kelompok
sosial dalam masyarakat melalui pro-
ses yang difasilitasi dan dipandu oleh
pihak pemerintah merupakan bentuk
akomodasi ....
a. arbitrasi
c. mediasi
b. koersi
d. koalisi
B. Ayo, jawablah pertanyaan berikut sesuai materi
Hubungan Sosial.
4. Coba jelaskan sisi negatif dan positif
dari suatu konflik.
5. Bagaimanakah syarat terjadinya
asimilasi?
1. Bagaimanakah ciri-ciri terjadinya
hubungan sosial?
2. Jelaskan akibat terjadinya persaingan
dalam kehidupan masyarakat.
3. Jelaskan dampak terjadinya proses
dissosiatif.
–
Salinlah tabel berikut di buku tugasmu dan berilah tanda
pada kolom yang tersedia atas setiap pernyataan yang sesuai
dengan pilihanmu.
–
Kerjakan sesuai dengan pemahaman konsep kalian mengenai
hubungan sosial.
Sikap Sosial
Aspek: Afektif
Galeri Pengetahuan Sosial 2
250
dengan pilihanmu.
–
Kerjakan sesuai dengan pemahaman konsep kalian mengenai
hubungan sosial.
Selamat mengerjakan dan semoga berhasil menjalin
hubungan sosial secara baik.
No. Pernyataan Alasan
Sikap
SS S N TS STS
1.
Berbicara dengan gaya
bahasa yang sopan dan
halus serta dengan bahasa
tubuh yang baik saat ber-
komunikasi.
2.
Berkembangnya hand-
pone menghilangkan satu
sisi hubungan sosial, yakni
silahturahmi.
3.
Membeda-bedakan teman
dalam bergaul.
Uji Unjuk Kerja
Aspek: Psikomotorik
Pada masyarakat modern seperti
sekarang ini, tingkat persaingan dalam
masyarakat sangat tinggi. Hal tersebut
dipengaruhi adanya peningkatan kebutuhan
hidup manusia, baik dari segi kuantitas
maupun kualitasnya. Maka dari itu, tidaklah
mengherankan jika dalam masyarakat di
sekitar kita sering dijumpai orang yang
saling bersaing dalam bidang ekonomi,
sosial, budaya, maupun politik.
Berdasarkan hal tersebut kerjakanlah
kegiatan-kegiatan berikut.
a. Lakukan pengamatan terhadap per-
saingan-persaingan yang terjadi di se-
kitar tempat tinggal kalian.
b. Identifikasikan dalam bidang apa saja
persaingan tersebut terjadi.
c. Menurut kalian, upaya apa yang sebaik-
nya dilakukan untuk mengendalikan
kondisi tersebut?
d. Susunlah hasilnya dalam buku tugas dan
presentasikan di kelas.
Selamat mengerjakan dan semoga
makin memahami makna persaingan.