Gambar Sampul IPS · BAB 14 HUBUNGAN SOSIAL
IPS · BAB 14 HUBUNGAN SOSIAL
Sri Sudarmi

24/08/2021 15:03:35

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

HUBUNGAN SOSIAL

Manusia adalah makhluk yang unik, selain

sebagai makhluk individu, manusia juga

termasuk makhluk sosial. Tingkah laku manusia

sebagai makhluk individu berbeda

dengan tingkah laku manusia se-

bagaimana makhluk sosial. T ing-

kah laku manusia sebagai makhluk

sosial sangat dipengaruhi oleh

lingkungan sosialnya.

Sebagai makhluk sosial,

manusia tidak bisa hidup sendiri

tanpa orang lain. Oleh karena

itulah manusia perlu menjalin

hubungan dengan orang lain.

Dalam berhubungan dengan orang

lain, terdapat ciri resiprokal (timbal

balik). Hubungan tersebut bisa

saling menguntungkan, bahkan

bisa merugikan, ter gantung dari

konteks hubungan tersebut.

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk Pelajar

, 2005

Analisa Kuis

Dalam kehidupan ini tak ubahnya seperti

bermain sepak bola, untuk mencapai

keberhasilan haruslah pandai mengatur

strategi dalam menjalin kerja sama dengan

pemain lain dalam timnya. Demikian pula

dalam kehidupan ini, sebagai makhluk sosial

manusia memerlukan orang lain. Untuk

mewujudkan hal itu, maka seseorang harus

mampu menjalin hubungan sosial dengan

orang lain demi tercapainya suatu

kebutuhan.

Dalam bermain bola selain ada teman, ada

pula lawan. Demikian halnya dalam upaya

menjalin hubungan sosial di tengah

kehidupan masyarakat, meskipun tidak

bermaksud mencari lawan, namun tidak

selalu hubungan sosial yang terjalin berakhir

menjadi sebuah persahabatan yang menye-

nangkan, tapi ada kalanya justru membuah-

kan permusuhan yang meresahkan. Mengapa

hal itu bisa terjadi? Coba analisalah hal ter-

sebut, agar kalian makin tertarik mempelajari

materi berikut secara keseluruhan.

Galeri Pengetahuan Sosial 2

236

Peta Konsep

Hubungan Sosial

Dampak

Faktor Pendorong

Assosiatif

Dissosiatif

Meli

p

uti

Hubungan Sosial

237

A. PENGERTIAN HUBUNGAN SOSIAL

Pada pelajaran kelas 7, kalian tentu sudah memahami berbagai

bentuk interaksi sosial, bukan? Dan untuk mengingatkan kembali

serta memperluas pengetahuan dan pendalaman pemahaman

konsepmu, berikut akan kita pelajari mengenai hubungan sosial.

Lalu apa yang dimaksud hubungan sosial itu? Pengertian

hubungan sosial menunjukkan adanya interaksi antarmanusia.

Menurut Gillin dan Gillin, hubungan sosial adalah hubungan yang

dinamis yang menyangkut hubungan antarindividu, antarkelompok,

dan antarorang dengan kelompok.

Proses hubungan sosial dapat terjadi secara langsung dengan

tatap muka maupun secara tidak langsung atau menggunakan

media, misalnya telepon, televisi, radio, surat menyurat, dan lain-

lain. Proses hubungan sosial akan terjadi pada saat ada dua individu

atau lebih yang saling mengadakan kontak sosial maupun komu-

nikasi.

1. Syarat-syarat Terjadinya Hubungan Sosial

Syarat-syarat terjadinya hubungan sosial meliputi:

a. Kontak sosial

Pengertian kontak berasal dari bahasa Latin, yaitu

cun

atau

cum

yang berarti bersama, dan

tango

yang berarti menyentuh.

Jadi, secara harfiah istilah kontak artinya bersama-sama menyen-

tuh. Dengan demikian, secara fisik suatu kontak akan terjadi apabila

terjadi hubungan badaniah.

Namun, dalam gejala sosial pengertian kontak sosial tidak

hanya terbatas pada terjalinnya suatu hubungan secara fisik saja.

Ketika kita berteriak memanggil teman yang ada di seberang jalan,

atau ketika kita sedang menulis atau membaca

sms

dari orang lain,

berarti sudah terjadi kontak sosial. Bahkan kemajuan teknologi

juga telah mengubah pengertian kontak sosial, di mana kontak sosial

tidak harus terjadi melalui sentuhan fisik.

1)

Berdasarkan proses berlangsungnya

, kontak sosial dapat

dibedakan menjadi dua yakni :

a)

Kontak primer

, terjadi secara langsung bertatapan muka,

baik melalui persentuhan fisik maupun tidak, misalnya

berjabat tangan, berbicara, bahasa isyarat, tersenyum.

b)

Kontak sekunder

, terjadi secara tidak langsung menggu-

nakan media tertentu, misalnya melalui TV, telepon, dan

lain-lain.

Aktivitas Mandiri

Untuk menambah

pemahaman kalian,

berdasarkan uraian

singkat tersebut,

bagaimanakah

pengertian hubungan

sosial menurut

pendapat kalian?

Kemukakan dalam

diskusi kelas.

Sumber:

Ensiklopedi Umum

untuk Pelajar

, 2005

Gambar 14.1

Kontak sosial

dapat berlangsung melalui

berbagai cara, baik langsung

maupun tidak langsung.

Galeri Pengetahuan Sosial 2

238

2)

Berdasarkan jumlah individu yang terlibat di dalamnya

,

kontak sosial dapat dibedakan:

a)

Kontak antarindividu

. Contohnya: kontak antara guru

dengan guru, antara penjual dengan pembeli, dan lain-lain.

b)

Kontak antarkelompok

. Contohnya pertandingan sepak

bola yang mempertemukan dua tim sepak bola, pertan-

dingan voli, perlombaan cerdas cermat, dan lain-lain.

c)

Kontak antara individu dengan kelompok

. Contohnya

guru sedang mengajar murid-muridnya, penceramah

dengan peserta seminar, dan lain-lain.

b. Komunikasi

Komunikasi adalah adanya tanggapan atau reaksi seseorang

terhadap suatu tindakan tertentu dari orang lain. Dalam hal ini

komunikasi terjadi setelah adanya kontak sosial. Namun, belum

tentu terjadinya kontak sosial berlanjut pada komunikasi. Ketika

kalian melemparkan senyuman kepada seseorang dan orang

tersebut tidak menanggapi sama sekali, hal tersebut menunjukkan

bahwa kontak sosial tidak menghasilkan komunikasi. Jadi,

komunikasi lebih menunjukkan adanya hubungan timbal balik atau

hubungan dua arah antara dua orang yang berperan sebagai

komunikator (pemberi pesan) dan penerima pesan.

Komunikasi bisa terjadi secara positif dan negatif. Komunikasi

yang positif jika individu yang saling berkomunikasi menghasilkan

bentuk kerja sama. Adapun komunikasi negatif jika individu yang

saling berkomunikasi menghasilkan bentuk pertentangan atau

permusuhan.

2. Ciri-ciri hubungan sosial

Secara ringkas hubungan sosial yang terjadi dalam kehidupan

sehari-hari dapat kita identifikasikan melalui ciri-ciri yang nampak

berupa:

a. Ada pelaku lebih dari satu orang.

b. Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya

tujuan tersebut dengan yang diperkirakan pelaku.

c. Ada komunikasi antarpelaku dengan memakai simbol-simbol

dalam bentuk bahasa lisan maupun bahasa isyarat.

d. Ada dimensi waktu (masa lalu, sekarang, dan masa datang)

yang akan menentukan sikap aksi yang sedang berlangsung.

Serasi

(Serba-serbi Sosial)

Komunikasi dapat

berdampak positif, jika

masing-masing dapat

menafsirkan apa yang

dimaksud. Tetapi

komunikasi juga bisa

berdampak tidak baik,

jika salah satu pihak

tidak dapat menafsirkan

maksud pihak lain.

Aktivitas Mandiri

Untuk menambah

pemahaman kalian,

lakukan pengamatan

dalam kehidupan di

sekolah, tunjukkan

contoh-contoh kontak

sosial dan komunikasi.

Kemukakan pendapat

kalian dalam diskusi

kelas.

Hubungan Sosial

239

B. BENTUK-BENTUK HUBUNGAN SOSIAL

Menurut Gillin dan Gillin, terjalinnya sebuah hubungan sosial

dapat dibedakan menjadi 2, yaitu proses sosial assosiatif dan proses

sosial dissosiatif.

1. Proses Sosial Assosiatif

Terjalinnya hubungan sosial yang mengarah pada bentuk

jalinan sosial yang erat, saling membutuhkan, dan terbentuk suatu

kerja sama merupakan proses sosial assosiatif. Melalui proses

assosiatif terjadi kecenderungan terjalinnya kesatuan dan mening-

katnya solidaritas anggota kelompok.

Proses assosiatif dapat berbentuk akomodasi, kerja sama,

dan asimilasi.

a. Akomodasi

Akomodasi adalah suatu proses di mana orang perorang atau

kelompok manusia yang mula-mula saling bertentangan, kemudian

saling menyesuaikan diri untuk mengatasi kekurangan-kekurangan.

Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan

pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan, sehingga pihak

lawan tidak kehilangan kepribadiannya.

Tujuan akomodasi, antara lain:

1) Mengurangi pertentangan antara orang perorang maupun

kelompok sebagai akibat perbedaan paham.

2) Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara

waktu.

3) Memungkinkan kerja sama antarindividu atau kelompok sosial.

4) Mengupayakan peleburan antara kelompok sosial yang

berbeda.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak cara untuk melakukan

akomodasi agar suatu hubungan sosial yang semula diliputi

ketegangan dapat berubah menjadi bentuk hubungan sosial yang

menyenangkan.Beberapa bentuk-bentuk akomodasi yang dapat

kita temukan antara lain:

1)

Arbitrasi (Arbitration)

Arbitrasi adalah penyelesaian suatu perkara atau upaya

untuk mengurangi ketegangan dengan melibatkan pihak ketiga

yang bersifat netral.

2)

Ajudikasi

Banyak kasus dapat diselesaikan secara damai di meja

pengadilan. Cara mendamaikan masalah melalui pengadilan

tersebut disebut ajudikasi.

Sumber:

Ensiklopedi Umum

untuk Pelajar,

2005

Gambar 14.2

Persidangan

merupakan salah satu proses

yang harus dilalui dalam

penyelesaian perkara secara

ajudikasi.

Galeri Pengetahuan Sosial 2

240

3)

Toleransi

Toleransi merupakan bentuk sikap yang muncul secara

tidak sadar dan tanpa direncanakan yang berupa memaklumi

keadaan orang lain sehingga terhindar dari perselisihan.

Misalnya saat sedang asyik bermain musik, tiba- tiba tetangga

sebelah meninggal dunia, secara spontan orang yang sedang

bermain musik menghentikan permainannya.

Pada hakikatnya toleransi merupakan sikap saling

menghargai dan menghormati orang lain, sehingga terjalin

hubungan sosial yang menenteramkan.

4)

Stalemate

Pasca Perang Dunia II berakhir dan sebelum negara Uni

Sovyet runtuh, di dunia terdapat dua negara adikuasa, yakni

Uni Sovyet dan Amerika Serikat. Mereka dikenal sebagai

negara

super power

yang saling bersaing untuk mengungguli

kekuatan masing- masing. Namun, karena kekuatan mereka

seimbang, mereka justru tidak terlibat dalam perang terbuka,

sehingga lebih dikenal sebagai perang dingin (

cold war

).

Mereka dalam keadaan diam tidak saling bertikai karena

kekuatan mereka seimbang, keadan ini disebut

stalemate

.

5)

Mediasi

Penyelesaian permasalahan yang terjadi antara dua

individu atau kelompok sosial kadang dapat diselesaikan dengan

bantuan pihak ketiga. Misalnya ketegangan yang terus-menerus

terjadi antara pemerintah RI dengan GAM (Gerakan Aceh

Merdeka) akhirnya dapat diselesaikan secara damai setelah

melibatkan pihak ketiga, yakni negara Swedia yang

memberikan fasilitas bagi terselenggaranya pertemuan antara

perwakilan dua kelompok tersebut untuk saling menjalin

kesepakatan damai. Upaya perdamaian yang demikian ini

disebut mediasi.

Sepintas pengertian mediasi mirip dengan arbitrasi. Letak

perbedaannya adalah jika mediasi pihak ketiga benar-benar

pihak yang netral dan tidak berwenang memberikan keputusan

dan hanya sebatas memfasilitasi saja. Adapun pada arbitrasi

pihak ketigalah yang mendamaikan/memberikan keputusan

damai pada pihak- pihak yang bersengketa.

6)

Coercion

Coercion

merupakan cara akomodasi yang dilakukan

terhadap pihak yang keadaannya sangat lemah, sehingga mau

tidak mau harus tunduk pada pihak yang lebih kuat

kedudukannya dan berkuasa atas dirinya.

Aktivitas Mandiri

Untuk menambah

pemahaman konsep

kalian, kemukakan

contoh konkret bentuk

toleransi yang kalian

lakukan baik di

masyarakat luas

maupun di sekolah.

Presentasikan

pendapat kalian dalam

diskusi kelas.

Hubungan Sosial

241

Misalnya dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita melihat

suatu fenomena yang menunjukkan ketidakadilan. Misalnya

pekerja dituntut untuk segera menyelesaikan pekerjaannya,

sedangkan majikan tidak segera membayar upah yang menjadi

hak pekerja. Meskipun demikian pekerja tidak banyak melakukan

protes karena ada tekanan jika majikan tidak puas dengan hasil

kerjanya akan dikeluarkan dari pekerjaannya. Padahal mencari

pekerjaan baru bukan hal yang mudah. Pekerja terpaksa pasrah

dengan keadaan meskipun telah diperlakukan tidak adil. Hal

tersebut merupakan contoh

coercion

, yakni bentuk akomodasi

yang terjadi karena faktor paksaan.

7)

Kompromi (Compromise

)

Dalam berita kriminal yang ditayangkan di televisi,

mungkin kalian pernah melihat adanya pertikaian antara buruh

dan majikan yang masing-masing memiliki tuntutan tertentu,

sehingga terjadilah aksi unjuk rasa bahkan pemogokan kerja.

Pada umumnya pihak pengusaha menghendaki keuntungan

yang besar dengan cara menekan upah buruh seminimal mung-

kin tetapi dengan menuntut buruh untuk bekerja semaksimal

mungkin. Adapun dari pihak buruh menghendaki upah yang

pantas dengan berbagai fasilitas seperti tunjangan hari raya,

hak cuti, hak pengobatan, dan hal-hal lain yang berkaitan

dengan peningkatan kesejahteraan. Pertikaian terjadi tatkala

antara tuntutan keduanya tidak menemui suatu kata sepakat.

Penyelesaian perkara secara sepihak jelas bukan cara

yang adil, karena masing-masing sama-sama memiliki hak

untuk memperjuangkan kepentingannya. Maka cara terbaik

untuk menyelesaikan permasalahan dua kubu yang berbeda

kepentingan tetapi saling ketergantungan ini adalah melalui cara

compromise

atau kompromi, yaitu masing-masing mengurangi

tuntutannya untuk kata sepakat, sehingga perdamaian dapat

dicapai.

8

)

Konsiliasi (conciliation)

Pada umumnya, pihak-pihak yang berselisih masing-

masing memiliki keinginan-keinginan tertentu. Untuk mencapai

perdamaian dapat dilakukan melalui konsiliasi, yakni usaha

mempertemukan keinginan-keinginan pihak yang berselisih

sehingga tercapai persetujuan bersama. Misalnya untuk

menyelesaikan pertikaian antara buruh dan pengusaha dibentuk

adanya tim kerja yang terdiri dari perwakilan pihak buruh dan

pengusaha serta wakil dari pemerintah, dalam hal ini Departe-

men Tenaga Kerja untuk duduk bersama saling menyelesaikan

permasalahan bersama, sehingga tercapai suatu kesepakatan

damai.

Cinderamata

Sosial

Buatlah kliping yang

memuat tentang

penyelesaian berbagai

masalah, baik yang

menyangkut hubung-

an sosial maupun

masalah politik dengan

menggunakan berba-

gai cara akomodasi.

Kemukakan pendapat

kalian atas pilihan

kliping tersebut.

Presentasikan hasilnya

dalam diskusi kelas.

Galeri Pengetahuan Sosial 2

242

b. Kerja sama (cooperation)

Kerja sama merupakan proses sosial yang paling utama. Kerja

sama adalah suatu usaha bersama antarpribadi atau antarkelompok

manusia untuk mencapai suatu tujuan secara bersama-sama.

Menurut Charles H. Cooley, kerja sama timbul apabila orang

menyadari bahwa mereka memiliki kepentingan-kepentingan yang

sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan

dan pengendalian diri terhadap diri sendiri untuk memenuhi

kepentingan-kepentingan tersebut melalui kerja sama. Dengan

demikian, dalam kerja sama terdapat faktor penting yakni adanya

kesadaran terhadap kepentingan-kepentingan dan adanya organisasi

untuk mencapai kepentingan tersebut.

Secara ringkas faktor-faktor yang menimbulkan kerja sama

antara lain:

1) Adanya ancaman/rintangan dari luar.

2) Untuk mencari keuntungan pribadi.

3) Untuk menolong orang lain.

4) Adanya orientasi perseorangan.

Bentuk-bentuk kerja sama meliputi:

1)

Join Venture

Indonesia adalah negara yang kaya sumber daya alam.

Akan tetapi, sumber daya manusia yang ada belum mampu

mengelola kekayaan alam tersebut. Adapun di negara lain

memiliki sumber daya manusia yang berkualitas yang mampu

mengelola kekayaan alam tersebut, maka terjalinlah kerja sama

antara dua negara yang bertujuan mengelola sumber kekayaan

alam, di mana Indonesia menyediakan lahan alamnya untuk

dieksploitasi, sedangkan negara asing menyediakan tenaga ahli

yang mengerjakan proyek eksploitasi alam tersebut.

Kerja sama tersebut dikategorikan sebagai bentuk

Join

venture

yakni kerja sama dalam bentuk pengusahaan proyek-

proyek tertentu dengan perjanjian pembagian keuntungan

menurut proporsi- proporsi tertentu.

Join venture

bukan hanya

melibatkan kerja sama antarnegara, melainkan bisa beberapa

perusahaan yang ada di dalam negeri yang sama-sama

mengusahakan suatu proyek secara patungan.

2)

Kerukunan/gotong royong

Kerukunan atau gotong royong merupakan bentuk kerja

sama yang dilandasi rasa kesadaran yang tinggi sebagai anggota

masyarakat untuk sama-sama membantu kesulitan orang lain

secara iklas. Namun, seiring dengan perkembangan zaman sifat

kerukunan dalam bentuk kegotongroyongan ini sedikit demi

Sumber:

Negara dan Bangsa

,

2002

Gambar 14.3

Untuk menge-

lola sumur-sumur minyak

yang ada di lepas pantai,

Pertamina mengadakan kerja

sama

join venture

dengan

perusahaan-perusahaan asing.

Hubungan Sosial

243

sedikit mulai terkikis, karena orang banyak berpikir realistis

yang mengarah kepada kepentingan ekonomi.

Hal yang membedakan kerukunan/gotong royong dengan

bentuk kerja sama lainnya adalah bahwa dalam kerukunan/

gotong royong dilandasi oleh rasa kesadaran yang ikhlas sebagai

mahkluk sosial dan tanpa dilatarbelakangi akan pamrih

keuntungan material. Masyarakat masih tetap mempertahankan

nilai-nilai kerukunan/gotong royong melalui kegiatan kerja bakti.

3)

Bargaining

Kalian mungkin pernah mendengar berita tentang tukar

guling antara satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya

gedung sekolah di dekat pusat perbelanjaan memang sangat

tidak mendukung untuk kegiatan belajar mengajar, karena

suasananya pasti bising dan siswa tergiur untuk menghabiskan

waktu luang di pusat-pusat perbelanjaan. Maka kebijaksanaan

pun muncul, sekolah dipindahkan ke luar kota yang keadaannya

relatif sepi, jauh dari kebisingan sehingga cocok untuk belajar.

Adapun areal berdirinya gedung sekolah akan dibangun mall,

sehingga terjadilah tukar guling antara pengusaha mall dengan

pemerintah. Pengusaha memperoleh tempat usaha yang

strategis, sedangkan pemerintah memperoleh tempat yang

sesuai untuk belajar. Proses tukar guling inilah sebagai contoh

kerja sama yang disebut

bargaining

.

Jadi,

bargaining

merupakan proses kerja sama dalam

bentuk perjanjian pertukaran barang dan jasa antara dua

organisasi/lembaga.

4)

Cooperation

Cooperation

merupakan bentuk kerja sama yang

dilakukan dengan cara menerima unsur-unsur baru dalam

kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi

sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegun-

cangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan. Misalnya

untuk meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah mengganti

model kurikulum yang lama dengan menerapkan sistem

kurikulum baru.

Demikian halnya suatu perusahaan yang menunjukkan

tanda-tanda kemunduran melakukan pembaharuan-pemba-

haruan dalam sistem pengelolaannya, sehingga dapat membe-

nahi kondisi perusahaan untuk meraih kembali kejayaan.

5)

Koalisi (coalition)

Pada masa mendekati pemilu, pada umumnya partai-

partai politik saling berusaha untuk menggalang kekuatan agar

Sumber:Radar Solo

,

25 Maret

2008

Gambar 14.4

Gotong royong

membangun rumah

merupakan contoh kerja sama

yang berbentuk kerukunan.

Galeri Pengetahuan Sosial 2

244

dapat merebut kemenangan. Salah satu upaya yang dilakukan

untuk meraih kemenangan adalah dengan melakukan koalisi

yakni menggabungkan dua organisasi atau lebih yang mempu-

nyai tujuan-tujuan yang sama.

c. Asimilasi

Asimilasi adalah proses sosial yang timbul apabila kelompok

masyarakat dengan latar belakang kehidupan yang berbeda saling

bergaul secara interaktif dalam jangka waktu yang lama. Akibat

dari asimilasi adalah kebudayaan asli akan berubah sifat dan

wujudnya membentuk kebudayaan baru yang merupakan penyatuan

kebudayaan dan masyarakat dengan tidak membedakan antara

masyarakat lama dengan masyarakat baru. Dalam proses asimilasi

mereka mengidentifikasikan diri dengan kepentingan dan tujuan

kelompok. Apabila ada 2 kelompok mengadakan asimilasi, maka

batas antarkelompok akan hilang.

Syarat-syarat timbulnya asimilasi:

1) Kebudayaan dari masing-masing kelompok berubah dan saling

menyesuaikan diri.

2) Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaan.

3) Orang perorang sebagai kelompok saling bergaul dalam waktu

yang lama.

Faktor-faktor yang memengaruhi asimilasi antara lain:

1) Toleransi.

2) Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi.

3) Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya.

4) Sikap terbuka dari orang yang berkuasa dalam masyarakat.

5) Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.

6) Perkawinan campuran.

7) Adanya musuh bersama dari luar.

2. Proses Sosial Dissosiatif

Hubungan sosial yang berakhir dengan permusuhan atau

pertikaian merupakan salah satu bentuk hubungan dissosiatif.

Proses dissosiatif disebut juga “

opositional proceses”,

yaitu proses

sosial yang cenderung membawa kelompok ke arah perpecahan

dan merenggangkan solidaritas kelompok.

Proses dissosiatif ada 3 bentuk, yaitu persaingan, pertentang-

an, dan kontravensi.

a. Persaingan/kompetisi

Persaingan adalah proses sosial di mana individu atau

kelompok-kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan

Ajang Curah

Pendapat

Untuk menambah

pemahaman, diskusi-

kanlah dengan kelom-

pok belajar kalian me-

ngenai proses asimilasi

yang berlangsung

dalam kehidupan

masyarakat. Kemuka-

kan pendapat kalian

untuk dipresentasikan

dalam diskusi kelas.

Hubungan Sosial

245

melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu

menjadi pusat perhatian umum tanpa menggunakan ancaman atau

kekerasan.

Persaingan mempunyai 2 tipe, yaitu persaingan yang bersifat

pribadi dan yang bersifat kelompok.

1)

Persaingan bersifat pribadi (rivalry)

Dalam sebuah organisasi sering terjadi persaingan yang

bersifat pribadi baik secara terbuka maupun secara tersembunyi

(diam-diam) untuk memperebutkan kedudukan tertentu. Demi-

kian pula di lingkungan sekolah, setiap siswa bersaing ketat

untuk meraih peringkat tertinggi dalam perolehan nilai rapor.

Persaingan pribadi yang berlangsung secara sehat dapat

meningkatkan motivasi seseorang untuk meraih prestasi

semaksimal mungkin. Namun, jika persaingan dilakukan secara

tidak sehat yang terjadi adalah permusuhan, sehingga hubungan

sosial menjadi tidak harmonis.

2)

Persaingan bersifat kelompok

Persaingan bukan hanya terjadi antarindividu melainkan

bisa juga terjadi antarkelompok. Misalnya perusahaan-perusa-

haan sejenis saling bersaing untuk memperebutkan wilayah

pemasaran seluas-luasnya.

Terjadinya persaingan dalam kehidupan masyarakat akan

mengakibatkan :

1) Timbulnya solidaritas kelompok, sehingga rasa setia kawan

meningkat.

2) Timbulnya perubahan sikap baik positif maupun negatif.

3) Kerusakan atau hilangnya harta benda maupun nyawa jika

terjadi benturan fisik.

4) Terjadinya negoisasi di antara pihak-pihak yang bertikai.

b. Pertentangan/konflik

Persaingan yang makin ketat dalam kehidupan masyarakat

menyebabkan munculnya pertentangan atau konflik, baik yang

berlangsung antarindividu maupun antarkelompok sosial.

Pertentangan terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan pada

sikap pribadi, di antaranya adalah sebagai berikut.

1)

Perbedaan antarindividu

Setiap individu memiliki sifat khas yang berbeda dengan

individu lainnya. Bahkan dalam satu keluarga sekandung pun

tidak menutup kemungkinan terdapat perbedaan sifat atau

karakter. Adanya perbedaan sifat inilah yang sering memicu

terjadinya konflik atau pertentangan. Apalagi jika masing-

Aktivitas Mandiri

Untuk menambah

pemahaman kalian,

lakukan pengamatan

terhadap kehidupan

para warga di daerah

pemukiman kalian.

Tunjukkan contoh

konkret adanya

persaingan dalam

kehidupan bermasya-

rakat. Kemukakan

pendapat kalian

mengenai hal itu dan

presentasikan dalam

diskusi kelas.

Aktivitas Mandiri

Bacalah artikel-artikel

di koran atau majalah

tentang konflik yang

terjadi di Indonesia

akhir-akhir ini. Kemudi-

an analisalah hal-hal

berikut.

1. Secara sosial, apa

akibat yang

ditimbulkan dari

konflik tersebut?

2. Bagaimana dampak

konflik tersebut

terhadap kehidup-

an masyarakat?

Kumpulkan hasil kerja

kalian pada bapak/ibu

guru untuk mendapat

penilaian.

Galeri Pengetahuan Sosial 2

246

masing merasa paling benar dan tidak ada yang mau mengalah.

Perbedaan individu ini bisa menyangkut masalah perbedaan

pandangan, prinsip, tujuan hidup, dan cara yang ditempuh untuk

mencapai tujuan.

2)

Perbedaan antarkebudayaan

Masing-masing suku bangsa atau kelompok masyarakat

memiliki kebudayaan yang khas. Kebudayaan masyarakat

pedesaan berbeda dengan masyarakat perkotaan. Demikian

pula kebudayaan daerah kota yang satu dengan daerah kota

yang lain. Perbedaan kebudayaan ini memungkinkan terjadinya

pertentangan. Apalagi jika masing-masing kelompok sosial atau

suku bangsa memiliki sikap chauvinisme yang kuat. Sikap

chauvinisme adalah sikap mengagung-agungkan kebudayaan

sendiri dan memandang rendah kebudayaan lainnya. Paham

chauvinisme inilah yang mendorong munculnya solidaritas

in

group

yang mengarah pada fanatisme kelompok.

3)

Perbedaan antarkepentingan

Setiap individu atau kelompok sosial kadangkala memiliki

kepentingan yang berbeda- beda. Perbedaan kepentingan inilah

yang memicu terjadinya pertentangan atau konflik. Misalnya

perbedaan kepentingan antara buruh dan majikan dalam hal

upah. Jika buruh menginginkan upah yang tinggi, sedangkan

pengusaha pada umumnya menghendaki upah yang relatif

rendah untuk menigkatkan keuntungan.

Benturan kepentingan dua kelompok sosial merupakan

salah satu penyebab terjadinya pertentangan.

4)

Terjadinya perubahan sosial

Perubahan yang cepat dalam kehidupan masyarakat akan

menyebabkan pergeseran nilai-nilai yang mengakibatkan

guncangan-guncangan dalam masyarakat. Dengan adanya hal-

hal baru, masyarakat akan terbelah menjadi dua kelompok,

yakni kelompok yang pro dan kelompok yang kontra. Pada

umumnya golongan tua cenderung akan mempertahankan nilai-

nilai dan norma sosial yang sudah ada, sedangkan golongan

muda cenderung meninggalkan nilai-nilai dan norma lama

diganti dengan nilai dan norma baru yang dianggap lebih

mewakili aspirasi mereka.

c. Kontravensi

Kontravensi merupakan bentuk proses sosial yang berada di

antara persaingan dan pertentangan. Kontravensi menunjukkan

suatu sikap yang mengarah kepada ketidaksenangan.

Sumber:

Jawa Pos,

2 April

2008

Gambar 14.5

Unjuk rasa

buruh menuntut kenaikan

upah.

Cinderamata

Sosial

Buatlah kliping yang

memuat tentang

pertentangan/konflik

yang terjadi di tengah

kehidupan masyarakat.

Kemukakan pendapat

kalian mengenai hal

itu. Presentasikan

hasilnya dalam diskusi

kelas.

Hubungan Sosial

247

Bentuk-bentuk kontravensi antara lain:

1)

Kontravensi intensif

, misalnya penghasutan, desas-desus, dan

mengecewakan pihak lain.

2)

Kontravensi rahasia

, misalnya berkhianat, membuka rahasia

orang lain di muka umum.

3)

Kontravensi taktis

, misalnya intimidasi, provokasi, membi-

ngungkan lawan, dan sebagainya.

4)

Kontravensi umum

, misalnya mengacau pihak lain, berbuat

kekerasan, dan sebagainya

5)

Kontravensi sederhana

, misalnya mencaci maki, memfitnah,

dan sebagainya.

Adapun tipe-tipe kontravensi meliputi:

1)

Kontravensi jenis kelamin

, misalnya perbedaan pendapat

antara kaum perempuan dengan kaum laki-laki.

2)

Kontravensi parlementer

, misalnya masalah kelompok mayo-

ritas dengan minoritas.

3)

Kontravensi generasi masyarakat

, misalnya perbedaan

pendapat antara golongan tua dan muda.

Rangkuman

™

Hubungan sosial adalah hubungan yang

dinamis yang menyangkut hubungan

antarindividu, antarkelompok, dan antar-

orang dengan kelompok.

™

Hubungan sosial akan berlangsung jika

terjadi adanya kontak sosial dan ko-

munikasi.

™

Ciri-ciri terjalinnya hubungan sosial

antara lain:

Ada pelaku lebih dari satu orang.

Ada tujuan-tujuan tertentu.

Ada komunikasi antarpelaku de-

ngan memakai simbol-simbol dalam

bentuk bahasa lisan maupun bahasa

isyarat.

Ada dimensi waktu (masa lalu, se-

karang dan masa datang).

™

Hubungan sosial dapat dibedakan men-

jadi 2, yaitu proses sosial assosiatif dan

proses sosial dissosiatif.

™

Proses assosiatif dapat berbentuk ako-

modasi, kerja sama, dan asimilasi.

™

Proses dissosiatif ada 3 bentuk, yaitu

persaingan, pertentangan, dan kontra-

vensi.

™

Terjadinya proses sosial assosiatif dan

dissosiatif masing-masing membawa

dampak dalam kehidupan.

Galeri Pengetahuan Sosial 2

248

Ayo Belajar

Aspek: Kognitif

Kerjakan soal-soal berikut di buku tugasmu.

A. Ayo, pilih jawaban yang paling tepat sesuai dengan materi

Hubungan Sosial, untuk mengevaluasi daya serap

materimu.

Petikan Ilmu

(Refleksi Diri)

Dengan mempelajari Hubungan Sosial, kita

menjadi makin tahu bahwa hidup manusia

tidak bisa terlepas dari orang lain. Dalam

kehidupan sehari-hari senantiasa

berhubungan dengan orang lain. Baik dalam

kegiatan kemasyarakatan, pergaulan, peker-

jaan, maupun kegiatan-kegiatan lainnya.

Di samping itu kita juga tahu bahwa dalam

hubungan sosial terdapat hubungan yang

assosiatif dan dissosiatif. Dengan demikian,

kita bisa menentukan hubungan sosial yang

mana yang harus kita jalani. Kita juga bisa

menentukan bentuk hubungan mana yang

harus kita kembangkan dan bentuk

hubungan mana yang harus kita perbaiki

atau bahkan kita tinggalkan.

Keberhasilan dalam menjalin hubungan

sosial sangat tergantung dari proses

penyesuaian diri yang kita lakukan. Jika

diibaratkan “di mana bumi dipijak, di situ

langit dijunjung”. Pepatah tersebut

mengisyaratkan bahwa di mana pun

manusia berada hendaknya dapat

menyesuaikan diri dengan norma dan nilai

yang berlaku di daerah tersebut. Dengan

demikian akan dapat menjalin hubungan

dengan orang-orang di daerah tersebut

secara baik.

Mengingat bahwa manusia sebagai makhluk

sosial yang tidak bisa hidup tanpa orang

lain, maka sudah sewajarnyalah kita harus

mampu menjalin hubungan sosial secara

baik dan melakukan kerja sama dalam

kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan,

seperti kerja bakti, kegiatan kepemudaan,

membantu tetangga yang punya kerja, dan

lain-lain. Sudahkah kalian berbuat

demikian? Jika sudah kembangkan dan

tingkatkanlah terus.

Namun jika belum, mulailah dari sekarang.

1. Hubungan sosial terjadi jika terdapat

unsur berikut ini,

kecuali

....

a. komunikasi

b. adanya tujuan

c. pertemuan dua individu atau lebih

d. adanya peristiwa menarik

2. Pertandingan sepak bola antara dua

kesebelasan menunjukkan bentuk hu-

bungan sosial ....

a. kelompok dengan kelompok

b. individu dengan individu

c . individu dengan kelompok

d. kelompok dengan individu

3. Berikut yang

bukan

menunjukkan

wujud interaksi sosial adalah ....

a. saling mencibir

b. berjabatan tangan

c. saling mengejek

d. berteriak- teriak

4. Upaya untuk mencapai penyelesaian

dari suatu konflik disebut ....

a. kooperasi

b. akomodasi

c. kontravensi

d. persaingan/kompetisi

Hubungan Sosial

249

8. Upaya untuk meredakan konflik antar-

masyarakat dengan melakukan pe-

nyesuaian perbedaan di segala bidang

dinamakan ....

a. ajudikasi

c. akomodasi

b. asimilasi

d. adaptasi

9. Tuntutan masyarakat kepada peme-

rintah untuk mengadakan reformasi di

segala bidang karena menganggap

bahwa kebijakan pemerintah sudah

tak sesuai lagi dengan tuntutan zaman,

merupakan bentuk konflik ....

a. antarkepentingan

b. antarinstitusi

c. antargenerasi

d. antarindividu

10. Suatu bentuk perdebatan dalam proses

perjanjian pada pihak-pihak yang

saling bertikai sering disebut sebagai

....

a . kooptasi

c . rekonsiliasi

b. kompromi

d. koersi

5. Perbedaan pendapat merupakan pe-

nyebab terjadinya ....

a. adaptasi

c. akomodasi

b. kontravensi

d identifikasi

6. Gelombang unjuk rasa yang dilakukan

oleh karyawan perusahaan swasta

yang terkena pemutusan hubungan

kerja (PHK) besar-besaran menuntut

agar pihak perusahaan menyediakan

tempat kerja baru bagi mereka. Hal

tersebut merupakan bentuk konflik ....

a . antarindividu

c . antarkelompok

b. antarkelas

d. antarins

titusi

7. Penyelesaian konflik antara kelompok

sosial dalam masyarakat melalui pro-

ses yang difasilitasi dan dipandu oleh

pihak pemerintah merupakan bentuk

akomodasi ....

a. arbitrasi

c. mediasi

b. koersi

d. koalisi

B. Ayo, jawablah pertanyaan berikut sesuai materi

Hubungan Sosial.

4. Coba jelaskan sisi negatif dan positif

dari suatu konflik.

5. Bagaimanakah syarat terjadinya

asimilasi?

1. Bagaimanakah ciri-ciri terjadinya

hubungan sosial?

2. Jelaskan akibat terjadinya persaingan

dalam kehidupan masyarakat.

3. Jelaskan dampak terjadinya proses

dissosiatif.

Salinlah tabel berikut di buku tugasmu dan berilah tanda

pada kolom yang tersedia atas setiap pernyataan yang sesuai

dengan pilihanmu.

Kerjakan sesuai dengan pemahaman konsep kalian mengenai

hubungan sosial.

Sikap Sosial

Aspek: Afektif

Galeri Pengetahuan Sosial 2

250

dengan pilihanmu.

Kerjakan sesuai dengan pemahaman konsep kalian mengenai

hubungan sosial.

Selamat mengerjakan dan semoga berhasil menjalin

hubungan sosial secara baik.

No. Pernyataan Alasan

Sikap

SS S N TS STS

1.

Berbicara dengan gaya

bahasa yang sopan dan

halus serta dengan bahasa

tubuh yang baik saat ber-

komunikasi.

2.

Berkembangnya hand-

pone menghilangkan satu

sisi hubungan sosial, yakni

silahturahmi.

3.

Membeda-bedakan teman

dalam bergaul.

Uji Unjuk Kerja

Aspek: Psikomotorik

Pada masyarakat modern seperti

sekarang ini, tingkat persaingan dalam

masyarakat sangat tinggi. Hal tersebut

dipengaruhi adanya peningkatan kebutuhan

hidup manusia, baik dari segi kuantitas

maupun kualitasnya. Maka dari itu, tidaklah

mengherankan jika dalam masyarakat di

sekitar kita sering dijumpai orang yang

saling bersaing dalam bidang ekonomi,

sosial, budaya, maupun politik.

Berdasarkan hal tersebut kerjakanlah

kegiatan-kegiatan berikut.

a. Lakukan pengamatan terhadap per-

saingan-persaingan yang terjadi di se-

kitar tempat tinggal kalian.

b. Identifikasikan dalam bidang apa saja

persaingan tersebut terjadi.

c. Menurut kalian, upaya apa yang sebaik-

nya dilakukan untuk mengendalikan

kondisi tersebut?

d. Susunlah hasilnya dalam buku tugas dan

presentasikan di kelas.

Selamat mengerjakan dan semoga

makin memahami makna persaingan.